[ad_1]
Perbuatan masturbasi atau istilah zaman sekarang yang sedang ngetren di media sosial adalah PMO singkatan dari porno, masturbasi, dan orgasme. PMO adalah aktivitas memuaskan diri dengan menonton video porno atau onani buat laki-laki dan masturbasi buat perempuan.
Anak muda yang memasuki usia remaja hal ini menjadi sebuah kegiatan yang biasa dan dianggap wajar oleh sebagian orang. Dalihnya daripada berzina dosa besar, disuruh menikah, dan pelbagai konsekuensi yang terbebankan, lebih baik memilih PMO sebagai jalan untuk memuaskan hasrat seksualnya. Lama-kelamaan hal ini menjadi suatu hal yang wajar bagi anak muda.
Tidak hanya masturbasi saja tetapi menonton video dewasa juga menjadi kegiatan yang lumra. Alasannya ‘namanya juga anak muda’ bahkan di media sosial banyak anak muda membuat konten berupa video atau foto yang menjurus ke arah pornografi. Semua itu baik kaum perempuan ataupun laki-laki melakukan secara terang-terangan.
Bertambahnya Tahun Bukan Menjadi Pembenaran
Memang secara dalil tekstual di dalam hadis menjelaskan bahwa tahun yang akan datang lebih buruk daripada tahun sebelumnya. Seperti yang ada dalam Shahih Al-Bukhari:
عَنْ الزُّبَيْرِ بْنِ عَدِيٍّ قَالَ أَتَيْنَا أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ فَشَكَوْنَا إِلَيْهِ مَا نَلْقَى مِنْ الْحَجَّاجِ فَقَالَ اصْبِرُوا فَإِنَّهُ لَا يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَّا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ سَمِعْتُهُ مِنْ نَبِيِّكُمْ صلى الله عليه وسلم
Dari Az-Zubair bin Adi, Ia berkata, “Saya menemui Anas bin Malik. Kami mengadukan apa yang kami temukan dari (kekejaman) Al-Hajjaj. Anas berkata, ‘Sabarlah kalian, karena tidak ada satu zaman pun kecuali setelahnya lebih buruk darinya, sampai kalian bertemu Tuhan kalian. Saya mendengar ini dari Nabi kalian Saw.”
Bukan berarti kita bisa mewajarkan perilaku PMO pada kalangan anak muda, justru hal tersebut seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua bahwa ketika kondisi perilaku manusia setiap zaman semakin buruk maka kiamat akan segera tiba.
Ketika kita sebagai anak muda mewajarkan perilaku PMO, terutama bagi diri kita sendiri dengan mengatakan, “Sesekali juga boleh namanya juga penasaran”. Lama kelamaan hal itu akan terbiasa dan kita akan semakin terlena oleh pengaruh iblis yang menyesatkan.
Jangankan hanya sedikit mencoba dan penasaran, mendekati perbuatannya saja Agama sudah sangat melarang keras. Al-Qur’an menyebutkan:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32).
Dalam Tafsir Al-Mukhtashar juga menegaskan bahwa pengertian jangan mendekati zina adalah jauhilah segala sesuatu yang bisa mengantarkan ke perbuatan zina, karena zina adalah salah satu amalan yang paling keji dan jalan yang sangat buruk sebab ketidakjelasan nasab anak hasil zina dan azab murka dari Allah.
Dampak Buruk Secara Ilmiah
Dalam penelitian ilmiah menjelaskan bahwa ketika sekali mencoba melakukan PMO berdampak pada kerusakan otak yang cukup fatal. Kerusakan otak yang akibat perilaku PMO adalah Pre Frontal Corteks (PFC), bagi manusia bagian otak ini merupakan bagian yang paling penting karena bagian otak ini hanya manusia saja yang memilikinya, sehingga menjadikan manusia memiliki etika tidak seperti binatang.
Bagian otak ini juga berfungsi untuk mengatur emosi, memusatkan konsentrasi, memahami dan membedakan antara yang benar atau salah, mengendalikan diri, berpikir kritis, membentuk kepribadian, dan berperilaku sosial.
Mengutip dari situs RSUP Dr. Sardjito apabila dopamin semakin banyak maka akan timbul rasa penasaran dan semakin kecanduan melihat pornografi. Namun, untuk memenuhi kepuasan dan kesenangannya, seseorang akan melihat yang lebih ekstrim dari sebelumnya untuk memicu dopamin lebih banyak. Karena terus meningkatnya dopamin, PFC akan semakin mengkerut dan mengecil dan akibatnya fungsi dari bagian otak ini semakin tidak aktif.
Nasehat Nabi Muhammad Saw. untuk Anak Muda
Padahal Rasulullah Saw. sudah memberikan nasehat kepada umatnya terutama anak muda ketika memasuki usia remaja. Belum menikah akan tetapi tidak tahan dengan syahwatnya, beliau Rasulullah Saw. menganjurkan kita supaya berpuasa.
عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
(رواه مسلم)
Artinya: “Dari Ibnu Mas’ud ra berkata, Rasulullah Saw. mengatakan kepada kami: Hai sekalian pemuda, barangsiapa diantara kamu yang telah sanggup melaksanakan akad nikah, hendaklah melaksanakannya. Maka sesungguhnya melakukan akad nikah itu (dapat) menjaga pandangan dan memelihara farjinya (kemaluan), dan barangsiapa yang belum sanggup hendaklah ia berpuasa (sunnah), maka sesungguhnya puasa itu perisai baginya”. (H.R. Muslim)
Jadi nasehat Rasulullah kepada umatnya terutama anak muda apabila tidak bisa menahan syahwatnya hendaklah berpuasa. Karena cobaan di era sekarang memang sangat berat. Tetapi bukan berarti kita tidak bisa menghadapinya, anak muda hebat jangan mau dirusak oleh PMO.
Editor: Fitria Salsabila
Mahasiswa yang suka dengan dunia penulisan. Instagram : @M_irfan64.
[ad_2]